Arba'in
-Imam An-Nawawi-
Bab: Agama Adalah Nasehat
Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari"Sesungguhnya Rasulullah telah
bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?,
Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat
Islam, dan bagi seluruh kaum muslim" HR. Muslim
Penjelasan:
Tamim Ad Daari hanya meriwayatkan hadits ini, kata nasihat merupakan
sebuah kata singkat penuh isi, maksudnya ialah segala hal yang baik.
Dalam bahasa arab tidak ada kata lain yang pengertiannya setara dengan
kata nasihat, sebagaimana disebutkan oleh para ulama bahasa arab tentang
kata Al Fallaah yang tidak memiliki padanan setara, yang mencakup makna
kebaikan dunia dan akhirat.
Kalimat, "Agama adalah Nasihat" maksudnya adalah sebagai tiang dan
penopang agama, sebagaimana sabda Rasulullah, "Haji adalah arafah",
maksudnya wukuf di arafah adalah tiang dan bagian terpenting haji.
Tentang penafsiran kata nasihat dan berbagai cabangnya, Khathabi dan
ulama-ulama lain mengatakan :
1. Nasihat untuk Allah : maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya,
menjauhkan diri dari syirik dan sikap ingkar terhadap sifat-sifat-Nya,
memberikan kepada Allah sifat-sifat sempurna dan segala keagungan,
mensucikan-Nya dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya, menjauhkan
diri dari perbuatan dosa, mencintai dan membenci sesuatu semata
karena-Nya, berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan
bersyukur atas segala nikmat-Nya, berlaku ikhlas dalam segala urusan,
mengajak melakukan segala kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan,
bersikap lemah lembut kepada sesama manusia. Khathabi berkata : "Secara
prinsip, sifat-sifat baik tersebut, kebaikannya kembali kepada
pelakunya sendiri, karena Allah tidak memerlukan kebaikan dari
siapapun"
2. Nasihat untuk kitab-Nya : maksudnya beriman kepada firman-firman
Allah dan diturunkan-Nya firman-firman itu kepada Rasul-Nya, mengakui
bahwa itu semua tidak sama dengan perkataan manusia dan tidak pula dapat
dibandingkan dengan perkataan siapapun, kemudian menghormati firman
Allah, membacanya dengan sungguh-sungguh, melafazhkan dengan baik dengan
sikap rendah hati dalam membacanya, menjaganya dari takwilan
orang-orang yang menyimpang, membenarkan segala isinya, mengikuti
hokum-hukumnya, memahami berbagai macam ilmunya dan kalimat-kalimat
perumpamaannya, mengambilnya sebagai pelajaran, merenungkan segala
keajaibannya, mengamalkan dan menerima apa adanya tentang ayat-ayat
mutasyabih, mengkaji ayat-ayat yang bersifat umum, dan mengajak manusia
pada hal-hal sebagaimana tersebut diatas dan menimani Kitabullah
3. Nasihat untuk Rasul-Nya : maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya,
mengimani semua yang dibawanya, menaati perintah dan larangannya,
membelanya semasa hidup maupun setelah wafat, melawan para musuhnya,
membela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya,
menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, menyebarluaskan
tuntunannya, tidak menuduhnya melakukan hal yang tidak baik,
menyebarluaskan ilmunya dan memahami segala arti dari ilmu-ilmunya dan
mengajak manusia pada ajarannya, berlaku santun dalam mengajarkannya,
mengagungkannya dan berlaku baik ketika membaca sunnah-sunnahnya, tidak
membicarakan sesuatu yang tidak diketahui sunnahnya, memuliakan para
pengikut sunnahnya, meniru akhlak dan kesopanannya, mencintai
keluarganya, para sahabatnya, meninggalkan orang yang melakukan perkara
bid'ah dan orang yang tidak mengakui salah satu sahabatnya dan lain
sebagainya.
4. Nasihat untuk para pemimpin umat islam : maksudnya menolong mereka
dalam kebenaran, menaati perintah mereka dan memperingatkan kesalahan
mereka dengan lemah lembut, memberitahu mereka jika mereka lupa,
memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim, tidak melawan
mereka dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada mereka
(tidak untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat
dibelakang mereka, berjihad bersama mereka dan mendo'akan mereka agar
mereka mendapatkan kebaikan.
5. Nasihat untuk seluruh kaum muslim : maksudnya memberikan bimbingan
kepada mereka apa yang dapat memberikan kebaikan bagi merela dalam
urusan dunia dan akhirat, memberikan bantuan kepada mereka, menutup aib
dan cacat mereka, menghindarkan diri dari hal-hal yang membahayakan dan
mengusahakan kebaikan bagi mereka, menyuruh mereka berbuat ma'ruf dan
mencegah mereka berbuat kemungkaran dengan sikap santun, ikhlas dan
kasih sayang kepada mereka, memuliakan yang tua dan menyayangi yang
muda, memberikan nasihat yang baik kepada mereka, menjauhi kebencian dan
kedengkian, mencintai sesuatu yang menjadi hak mereka seperti mencintai
sesuatu yang menjadi hak miliknya sendiri, tidak menyukai sesuatu yang
tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri tidak menyukainya, melindungi
harta dan kehormatan mereka dan sebagainya baik dengan ucapan maupun
perbuatan serta menganjurkan kepada mereka menerapkan perilaku-perilaku
tersebut diatas. Wallahu a'lam
Memberi nasihat merupakan fardu kifayah, jika telah ada yang
melaksanakannya, maka yang lain terlepas dari kewajiban ini. Hal ini
merupakan keharusan yang dikerjakan sesuai kemampuan. Nasihat dalam
bahasa arab artinya membersihkan atau memurnikan seperti pada kalimat
nashahtul 'asala artinya saya membersihkan madu hingga tersisa yang
murni, namun ada juga yang mengatakan kata nasihat memiliki makna lain.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar